Materi IPS Kelas 5 Semester 1 Kenampakan Alam dan Buatan Serta Pembagian Daerah Waktu Di Indonesia
Materi IPS Kelas 5 Semester 1 Kenampakan Alam dan Buatan Serta Pembagian Daerah Waktu Di Indonesia - Kenampakan alam Indonesia sangat beragam. Ada yang berupa kenampakan alam, seperti gunung, laut, danau, sungai, dan pantai. Ada juga yang berupa kenampakan buatan. Contohnya pelabuhan, bandar udara, bendungan, kawasan industri, dan jalan raya.
![]() |
Materi IPS Kelas 5 Semester 1 Kenampakan Alam dan Buatan Serta Pembagian Daerah Waktu Di Indonesia |
Nah berikut ini saya akan menyajikan Materi IPS Kelas 5 Semester 1 Kenampakan Alam dan Buatan Serta Pembagian Daerah Waktu Di Indonesia lengkap dengan beberapa manfaat pembangunan kenampakan buatan. Silahkan disimak penjelasannya berikut ini
Materi IPS Kelas 5 Semester 1 Kenampakan Alam dan Buatan Serta Pembagian Daerah Waktu Di Indonesia
A. MENGGAMBAR PETA INDONESIA
Dalam sebuah peta Tidak semua tempat digambarkan secara
lengkap. Pada peta, kota, sungai, gunung, pegunungan, selat, teluk, tanjung,
dan batas wilayah digambarkan dengan simbol-simbol tertentu.
Simbol merupakan gambar atau lambang tertentu pada peta
untuk mewakili objek tertentu. Simbol-simbol tersebut kemudian diberi
penjelasan dalam legenda. Simbol-simbol yang biasa terdapat pada peta antara
lain sebagai berikut.
Simbol-simbol yang menunjukkan permukaan muka bumi
seperti dataran tinggi, pegunungan, dataran rendah, dan perairan. Warna biru
menunjukkan wilayah perairan. Warna hijau menunjukkan dataran rendah. Warna
kuning menunjukkan dataran tinggi. Warna cokelat menunjukkan wilayah
pegunungan.
B. KENAMPAKAN ALAM WILAYAH INDONESIA
Secara umum, kenampakan alam Indonesia terdiri atas
daratan dan perairan. Wilayah lautan Indonesia lebih luas daripada
wilayah daratan. Daratan adalah bagian permukaan bumi yang tidak tertutup olehair.
Tinggi rendahnya bentuk permukaan bumi
seperti ini disebut relief. Bila dilihat dari satelit, wilayah Indonesia
terlihat sangat indah. Ribuan pulau terbentang berjajar hijau di sepanjang
garis khatulistiwa. Itulah alasan mengapa Indonesia mendapat julukan zamrud
khatulistiwa.
Secara garis besar Wilayah Indonesia dibagi menjadi empat
kelompok besar gugus Kepulauan yaitu :
1) Sunda
Besar merupakan kelompok kepulauan yang terdiri atas Pulau Jawa, Pulau Sumatra,
Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
2) Sunda
Kecil merupakan kelompok kepulauan yang terdiri atas Pulau Bali, Pulau Lombok,
Pulau Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Solor, Pulau Alor, dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.
3) Pulau Irian (Papua) terdiri atas Pulau Irian
Jaya dan pulau-pulau di sekitarnya, seperti Pulau Yos Sudarso, Pulau Salawati,
dan
lain-lain.
4) Kepulauan
Maluku terdiri atas Pulau Seram, Pulau Ambon, Pulau Buru, Pulau Morotai, Pulau
Tanimbar, Pulau Halmahera, Pulau Sula, Pulau Ternate, Pulau Tidore, Pulau
Babar, dan Kepulauan
Aru
Ada lima pulau besar di Indonesia yaitu Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Irian jaya (Papua).
a. Daratan
Daratan adalah bagian permukaan bumi yang tidak tertutup
oleh air. Daratan di Indonesia terdiri atas pulau-pulau
yang menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan. Kepulauan Indonesia dilalui
oleh dua jalur pegunungan, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Hal
ini menyebabkan di Indonesia banyak dijumpai gunung api yang masih aktif serta
sering terjadi gempa bumi.
1) Sirkum Mediterania
Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa
kemudian menyambung ke Pegunungan Himalaya di Asia. Sirkum Mediterania masuk ke
Indonesia melalui Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
2) Sirkum Pasifik
Sirkum Pasifik berawal dari Pegunungan Andes di Amerika
Selatan, bersambung ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara. Kemudian ke Jepang,
Filipina dan Indonesia. Sirkum Pasifik masuk ke wilayah Indonesia melalui Pulau
Sulawesi. Dari Pulau Sulawesi bersambung ke Pulau Halmahera sampai ke Pulau
Papua.
b. Perairan
(Laut)
Wilayah laut Indonesia lebih luas daripada daratan 2/3
dari wilayah Indonesia adalah berupa perairan, yaitu 3.257.357
km2. Laut adalah kumpulan air asin yang menggenangi dan
menghubungkan daratan atau pulau-pulau. Laut-laut di Indonesia, antara lain
Laut Jawa, Laut Natuna, Laut Flores, Laut Sawu, Laut Banda, laut Seram, Laut
maluku, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, dan Laut Arafuru.
Berdasarkan kedalaman laut, wilayah perairan Indonesia
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu relief Indonesia barat, relief Indonesia
tengah, dan relief
Indonesia timur.
1) Relief
Indonesia Barat
Wilayah barat Indonesia meliputi Pulau Sumatera, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, laut Jawa, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Laut
Natuna. Wilayah tersebut disebut Dangkalan/Paparan Sunda. Batas
antara wilayah laut Indonesia bagian barat dan bagian tengah adalah Garis
Wallace.
2) Relief
Indonesia Tengah
Wilayah tengah Indonesia meliputi Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Pulau Nusa Tenggara. Laut-laut tersebut memiliki
kedalaman lebih dari 200 meter.
3) Relief
Indonesia Timur
Wilayah timur Indonesia meliputi Kepulauan Aru, Pulau
Papua, dan Laut Arafuru. Wilayah ini disebut Dangkalan/Paparan Sahul. Batas
antara wilayah laut Indonesia bagian tengah dan bagian timur adalah Garis
Weber.
c. Pegunungan
Pegunungan adalah sekumpulan bukit yang membentuk
barisan. Di wilayah Indonesia banyak terdapat pegunungan,di antaranya
Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra, Utara, Pegunungan Dieng dan Pegunungan
Tengger yang terdapat di Jawa. Pegunungan di Irian memiliki puncak yang sangat
tinggi. Contohnya Pegunungan Sudirman dengan puncaknya Puncak Jaya (5.030 m)
Pegunungan Jayawijaya dengan puncaknya Puncak Mandala (4.700 m).
d. Gunung
Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi. Gunung
tertinggi di Jawa adalah Semeru ( 3.676 m), di Sumatra adalah Gunung Kerinci
(3.805 m ), di Sulawesi adalah Gunung Rantekombala ( 3.456 m). Adapun gunung
tertinggi di Indonesia adalah Puncak Jaya 5.030 m yang selalu diselimuti salju.
e. Tanjung
Tanjung atau semenanjung adalah
daratan yang menjorok ke laut. Tanjung yang sangat luas disebut
jazirah, contohnya jazirah Arab. Tanjung yang sangat sempit disebut ujung,
contohnya Ujung Kulon di Jawa Barat.
f. Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar yang terjadi karena
alam. Sungai terbesar adalah Sungai Musi di Sumatra. Sungai terpanjang di Jawa
adalah Sungai Bengawan Solo. Sungai terpanjang di Kalimantan adalah Sungai
Kapuas dan Sungai terpanjang di Papua adalah Sungai Memberamo.
g.
Danau
Danau adalah genangan air yang sangat luas yang
dikelilingi daratan. Dilihat dari prosesnya, danau dibedakan menjadi dua, yaitu
danau alam dan danau buatan. Danau alam terjadi karena peristiwa alam, letusan
gunung berapi, pengikisan, dan patahan bumi. Danau ini sering disebut
telaga/sendang/tasik. Danau buatan disebut juga bendungan, waduk, atau dam.
Danau terbesar di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatra Utara, yang di
tengah-tengahnya terdapat Pulau Samosir.
h. Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan. Teluk
biasanya digunakan untuk pelabuhan laut/ bandara karena daerah tersebut bebas
dari ombak yang besar. Contoh teluk di Indonesia adalah Teluk Jakarta dan Teluk
Penyu.
i. Selat
Selat adalah laut yang sempit yang menghubungkan pulau
satu dengan pulau yang lainnya. Contoh selat di Indonesia adalah Selat Sunda
yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatra. Selat Bali yang menghubungkan
Pulau Jawa dan Pulau Bali.
j. Pantai
Pantai yaitu daratan yang berbatasan langsung dengan
laut. Kenampakan alam pantai dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Ada pantai
yang landai dan pantai curam. Pantai yang landai banyak dimanfaatkan sebagai
daerah wisata.
C. KENAMPAKAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA
a. Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat berlabuhnya kapal, baik untuk
menaikkan atau menurunkan penumpang dan barang. Berikut ini beberapa pelabuhan
di Indonesia. Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Tanjung
Perak di Surabaya.
b. Waduk
Waduk adalah bendungan atau dam yang merupakan danau
buatan. Waduk dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, perikanan, PLTA, dan
wisata. Contohnya adalah Waduk Jatiluhur di Jawa Barat; Bendungan Gajah Mungkur
di Jawa Tengah; Bendungan Asahan di Sumatra Utara dan Waduk Karangkates di Jawa
Timur.
c. Bandar
Udara (Bandara)
Bandar udara atau bandara adalah tempat mendarat dan
tinggal landas pesawat terbang. Bandar udara yang terkenal adalah
Soekarno-Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, dan Ngurah Rai di Bali.
d. Kawasan Industri
Di Indonesia banyak dibangun pusat-pusat industri, baik
industri ringan maupun berat. Contoh industri ringan, yaitu industri
makanan dan minuman, tekstil, batik, dan kertas. Contoh
industri berat, yaitu industri baja, pupuk, semen, perbengkelan
perakitan, galangan kapal, serta industri pesawat
terbang.
e. Perkebunan
Perkebunan adalah areal yang sengaja dibuat untuk
ditanami tanaman industri seperti kelapa sawit, kopi, teh, coklat, karet,
kelapa, tembakau ,tebu dan lain-lain.
f. Kebun
Binatang
Kebun binatang merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk
melestarikan hewan dari kepunahan dan mengembangbiakkan hewan tersebut. Kebun
binatang biasanya dibuka untuk wisata atau rekreasi masyarakat umum. Kebun
binatang yang terkenal di Indonesia adalah Ragunan di Jakarta, Taman Safari di
Bogor, Wonokromo di Surabaya.
D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMBANGUNAN KENAMPAKAN BUATAN BAGI MASYARAKAT
Pemerintah melaksanakan pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan tersebut dapat menimbulkan
dampak negatif yang merugikan masyarakat di sekitarnya.
Keuntungan pembangunan kenampakan buatan
Beberapa keuntungan masyarakat dalam membangun kenampakan buatan secara garis besar ada 3, yaitu sebagai berikut :1. Membuka lapangan kerja baru
Pembangunan kenampakan buatan dapat menyerap tenaga kerja yang biasanya berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar proyek pembangunan. Pembangunan pabrik, pembangunan jalan raya, dan pembangunan gedung perkantoran bisa dilaksanakan dengan adanya partisipasi rakyat banyak.
2. Memperoleh manfaat langsung
Pembangunan kenampakan buatan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitarnya. Misalnya, dengan adanya jalan maka transportasi masyarakat akan lebih efektif. demikian pula dengan adanya pembangunan waduk, maka pengairan sawah petani dan pemeliharaan ikan dapat dilakukan dengan baik. Ada juga yang digunakan untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA).
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Pembangunan kenampakan buatan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitarnya untuk membuka usaha. Misalnya, menjual makanan, minuman, jasa angkutan, dan pengembangan usaha perikanan. Meningkatkan kesempatan masyarakat.
Kerugian pembangunan kenampakan buatan
Kerugian pembangunan kenampakan buatan bagi masyarakat antara lain sebagai berikut :1. Mengganggu keseimbangan alam
Pembangunan kenampakan buatan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dapat mengganggu keseimbangan alam. Dalam pembangunan kawasan industri misalnya, bila tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana pengolah limbah maka dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Misalnya : polusi udara, polusi air sungai, menyebarkan wabah penyakit, dan berkurangnya kesuburan tanah.
Selain itu, jika tidak ditangani dengan serius, maka terganggunya keseimbangan alam dapat mengakibatkan bencana yang lebih besar lagi, seperti banjir dan tanah longsor seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
2. Utang luar negeri bertambah
Kenampakan buatan seperti bendungan, pabrik, dan jalan raya dibangun dengan menggunakan dana yang besar. Negara tidak selalu memiliki dana yang cukup untuk membiayai pembangunannya. Terkadang negara terpaksa meminjam dana kepada lembaga keuangan atau negara asing untuk membiayai proyek-proyek tersebut. Akibatnya, utang luar negeri bertambah dan diperlukan dana yang besar untuk membayarnya.
3. Persebaran penduduk tidak merata
Pambangunan kenampakan buatan juga dapat mengakibatkan persebaran penduduk yang tidak merata. Pembangunan waduk, pelabuhan, kawasan industri, atau jalan membutuhkan tanah. Dalam mendapatkan tanah untuk pembangunan proyek, sedikit banyak akan menyita atau menggusur tanah masyarakat. Masyarakat yang digusur akan pindah ke tempat lain.
Perpindahan masyarakat dapat mengakibatkan persebaran penduduk tidak merata. Demikian pula pembangunan kawasan industri di wilayah perkotaan dapat mengakibatkan terjadinya urbanisasi. Urbanisasi mengakibatkan daerah perdesaan kekurangan tenaga kerja. Karena banyak tenaga kerja yang berbondong-bondong ke kota untuk mendapatkan pekerjaan.
Untuk memperkecil dampak negatif, perlu studi kelayakan
yang dinamakan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
E. PEMBAGIAN WAKTU DI INDONESIA
Tahukah kamu, sebenarnya bumi memiliki tiga garis khayal,
yaitu:
1. Garis
khatulistiwa/ekuator yaitu garis yang membagi bumi tepat di tengah wilayah
utara dan selatan. Kota di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa adalah
Pontianak.
2. Garis
lintang yaitu garis mendatar yang melingkari bumi. Garis lintang yang berada di
sebelah atas khatulistiwa disebut garis lintang utara, sedangkan garis lintang
yang berada di sebelah bawah khatulistiwa disebut garis lintang selatan.
3. Garis bujur/meridian
yaitu garis yang ditarik dari kutub utara dan kutub selatan. Garis bujur 00 tepat
melintasi Kota Greenwich, London, Inggris.
Garis meridian pangkal atau (00) tersebut digunakan sebagai patokan waktu di
seluruh dunia atau waktu internasional yang dikenal dengan nama waktu GMT
(Greenwich Mean Time). Dan setiap jarak 150 terjadi perbedaan waktu 1 jam.
Jika kita perhatikan peta Indonesia, letak wilayah
Indonesia berada pada garis bujur 950 BT – 1410 BT. Ini berarti antara wilayah
Indonesia paling barat dan paling timur terdapat selisih garis bujur 460. Dengan kata lain wilayah Indonesia dibagi
atas tiga daerah waktu yaitu :
Dari peta pembagian waktu tersebut, dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Wilayah
Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah. Berpangkal pada garis bujur 1050 BT,
sehingga mempunyai selisih 7 jam lebih awal dari Greenwich.
2. Wilayah Waktu
Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT. Berpangkal dari garis bujur 1200 BT,
sehingga mempunyai selisih 8 jam lebih awal dari Greenwich.
3. Wilayah
Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Berpangkal pada garis bujur 1350 BT,
sehingga mempunyai selisih 9 jam lebih awal dari Greenwich.
Selisih waktu setiap daerah waktu di atas
adalah satu jam. Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan Wilayah Waktu
Indonesia Tengah ( WITA ) selisihnya satu jam, sedangkan Wilayah Waktu
Indonesia Barat (WIB) dengan Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT)
selisihnya dua jam
Penutup: Demikian penjelasan Materi IPS Kelas 5 Semester 1 Kenampakan Alam dan Buatan Serta Pembagian Daerah Waktu Di Indonesia yang bisa saya sajikan pada kesempatan ini, untuk selanjutnya silahkan anda jawab Soal IPS Kelas 5 SD Tentang Kenampakan Alam dan Buatan
sebagai tindak lanjut evluasi materi ini.
seconds.