IPS Kelas 6 Peristiwa Penting Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI

IPS Kelas 6 Peristiwa Penting Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI - Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, dimana hal itu berarti Indonesia sudah terlepas dari belenggu penjajahan negara asing.

Namun demikian, setelah Indonesia merdeka bukan berarti negara kita sudah mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh warga negara. Dan yang lebih penting lagi adalah setelah kemerdekaan seluruh rakyak harus bisa mempertahankan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dilakukan dengan 2 cara yaitu:
  • Perjuangan Bersenjata
  • Perjuangan Diplomasi

Berikut ini adalah contoh perjuangan bersenjata yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk tetap bisa mempertahankan kemerdekaan.
IPS Kelas 6 Peristiwa Penting Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI
IPS Kelas 6 Peristiwa Penting Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI


Peristiwa Penting Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 

Berikut ini beberapa peristiwa penting yang terjadi setelah kemerdekaan RI

Peristiwa 10 November 1945 – Surabaya

Pertempuran yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945 adalah pertempuran pertama setelah proklamasi. Pertempuran ini dipimpin oleh seorang pahlawan terkenal yaitu Bung Tomo. Saat Jepang sudah menyatakan kalah dan dilucuti senjatanya. Tentara sekutu yang dalam hal ini Inggris datang ke Surabaya. Mereka memiliki tujuan untuk mengembalikan Indonesia kembali kepada pangkuan Belanda. Hal ini tentu ditolak oleh para pejuang di Surabaya. Indonesia adalah sebuah negara yang merdeka dan tidak perlu kembali ke tangan Belanda yang menjajah ratusan tahun.

Pada tanggal 31 Agustus 1945 muncul maklumat pemerintah untuk mengibarkan Merah-Putih di seluruh wilayah Indonesia. Namun di Hotel Yamato, sekelompok orang belanda justru mengibarkan bendera Belanda. Akhirnya terjadilah insiden penyobekan bendera Merah-Putih-Biru milik Belanda. Dari sanalah mulai muncul gerakan-gerakan separatis yang dilakukan oleh pejuang Indonesia. Bahkan seorang Brigadir Jendral Inggris bernama Mallaby tewas di tangan pejuang.

Mengetahui hal ini Inggris marah dan akhirnya menyatakan perang melawan separatis. Mereka mengerahkan 30.000 pasukan infanteri tepat 10 November 1945. Pasukan Inggris menganggap Surabaya akan takluk dalam tiga hari saja. Namun nyatanya perjuangan justru semakin berat. Arek-arek Surabaya berjuang sekuat tenaga meski kotanya dijatuhi bom berkali-kali.

Pertempuran ini berjalan dengan baik karena pihak Indonesia sudah bisa melakukan koordinasi. Inggris kesusahan hingga mereka perlahan-lahan mundur. Perjuangan arek-arek Surabaya memakan korban hingga 16.000 pejuang. Namun semangat yang ditunjukkan membuat seluruh daerah di Indonesia mulai bergejolak. Semua rakyat mulai melawan untuk mendapatkan kemerdekaannya kembali.

Dan peristiwa ini diperingati sebagai hari pahlawan yaitu setiap tanggal 10 November.

Bandung Lautan Api – Bandung

Peristiwa Bandung Lautan Api tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah Indonesia. Salah satu pemimpin peristiwa ini adalah Mohamad Toha. Selain beliau juga masih banyak pejuang yang terlibat dalam peristiwa Bandung Lautan Api.

Karena pembakaran seluruh isi kota Bandung adalah bukti perjuangan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Mereka rela membakar rumah yang jadi tempat tinggal agar tidak dijadikan markas NICA dan Tentara Inggris. Setidaknya sekitar 200.000 warga Bandung membakar rumahnya hingga habis tak bersisa.

Pembakaran ini dilakukan karena jumlah Tentara Indonesia tak sebanding dengan tentara sekutu. Terlebih masalah persenjataan juga sangat minim. Akhirnya para pejuang membuat Bandung jadi lautan api dan melakukan misi gerilya. Tentara dibantu milisi membakar dan meledakkan gudang-gudang senjata milik sekutu agar mereka kehabisan kekuatan.
Perjuangan tanpa takut di Bandung ini mengilhami lagu Halo Halo Bandung!

Serangan Umum 1 Maret 1949 – Yogyakarta

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah serangan yang dilancarkan TNI terhadap tentara Belanda di Yogyakarta. Serangan ini bertujuan untuk menunjukkan eksistensi TNI dan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Selain itu serangan ini juga akan membuat kedudukan Indonesia dalam KMB semakin kuat. Propaganda-propaganda yang dilakukan Belanda bawah Indonesia sudah tamat akhirnya mampu dituntaskan.

Dikutip dari kemendikbud.go.id, Dalam penyerangan ini Letkol Soeharto langsung memimpin pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro. Sektor Timur dipimpin Ventje Sumual, sektor selatan dan timur dipimpim Mayor Sardjono, sektor utara oleh Mayor Kusno. Untuk sektor kota sendiri ditunjuk Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki sebagai pimpinan. TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam. Tepat pukul 12.00 siang, sebagaimana yang telah ditentukan semula, seluruh pasukkan TNI mundur.

Serangan ini dilakukan secara terstruktur oleh TNI dibantu beberapa tokoh masyarakat. Mereka ingin merebut kembali Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia. Selain itu di Yogyakarta terutama Hotel Merdeka terdapat wartawan asing dan pengamat militer PBB. Peristiwa ini tentu akan segera menyebar ke seluruh dunia. Keuntungan ini dimanfaatkan TNI dengan sekuat tenaga agar Indonesia diakui sebagai negara.

Serangan Umum ini terjadi pagi hari dengan menyerang pos-pos militer Belanda. Yogyakarta dibuat kacau balau saat itu agar Belanda tidak memandang remeh perjuangan TNI. Meski korban dari Indonesia jatuh dengan banyak. Serangan ini menjadi tonggak eksistensi Indonesia di mata dunia. Pasalnya setelah serangan, headline media asing mulai membahas eksistensi Indonesia.

Pertempuran Medan Area – Medan

Pertempuran Medan Area adalah pertempuran yang terjadi di Medan selama dua tahun lebih dari 13 Oktober 1945 hingga 1947. Pertempuran ini terjadi tentara sekutu dan pasukan NICA dari Belanda mulai berbuat onar. Mereka melakukan tindakan semena-mena mulai menginjak-injak bendera Merah-Putih yang jadi identitas Indonesia. Selain itu tentara sekutu juga memberikan ultimatum agar semua senjata milik pejuang dikumpulkan atau akan diadakan perang.

Pertempuran Medan Area merupakan pertempuran yang berada di Medan dikarenakan perlawanan rakyat terhadap sekutu. Pemimpin pertempuran tersebut adalah Brigadir Jenderal T. E. D. Kelly yang sudah ada di Medan yang bergabung bersama NICA.

Tentu rakyat tidak menyetujui apa saja yang diinginkan oleh sekutu. Akhirnya perang antara kedua belah pihak tidak bisa dihindarkan. Korban dari dua belah pihak berjatuhan cukup banyak. Meski demikian perjuangan rakyat Indonesia tak pernah surut hingga pertempuran terakhir dilancarkan pada 15 Februari 1947. Pertempuran ini menjadi bukti jika Indonesia memiliki kekuatan untuk mempertahankan wilayahnya!

Serangan Umum Surakarta – Surakarta (Solo)

Serangan Umum Surakarta yang terjadi pada 7-10 Agustus 1949 adalah bukti bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan. Pasukan militer masih mampu menjaga NKRI yang telah diproklamasikan sejak 17 Agustus 1945. Mengambil kedaulatan Indonesia artinya menantang Indonesia melakukan pertempuran lagi.

Dikutip dari Wikipedia, Mereka yang melakukan serangan bergabung dalam Detasemen II Brigade 17 Surakarta yang dipimpin Mayor Achmadi. Untuk menggempur markas penjajah, serangan dilakukan dari empat penjuru kota Solo. Rayon I dari Polokarto dipimpin Suhendro, Rayon II dipimpin Sumarto). Sementara itu Rayon III dengan komandan Prakosa, Rayon IV dikomandani A Latif (almarhum), serta Rayon Kota dipimpin Hartono. Menjelang pertengahan pertempuran Slamet Riyadi dengan pasukan Brigade V/Panembahan Senopati turut serta dan menjadi tokoh kunci dalam menentukan jalannya pertempuran.

Serangan Umum ini membuat Belanda goyah. Bahkan selama empat hari Belanda jadi kocar-kacir hingga serangannya mulai membabi buta. Bahkan setelah kedua belah pihak sepakat melakukan gencatan senjata, pihak Belanda melanggar dan melakukan aksi pembantaian yang membuat pasukan militer Indonesia geram. Akhirnya pertarungan terjadi terus hingga menimbulkan banyak korban jiwa berjatuhan.

Serangan Umum Surakarta menjadi bukti eksistensi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda. Parlemen Belanda akhirnya goyah dan menganggap kinerja pasukannya tak berhasil. Akhirnya perundingan dilakukan lagi dan Indonesia mendapatkan kemerdekaan secara penuh dan berdaulat pada 27 Desember 1949.

TUGAS:
Coba kalian lengkapi tabel berikut ini sesuai dengan apa yang kalian pahami dari materi kali ini, kalian juga bisa mencari referensi dari sumber lain seperti buku Tematik maupun dari internet, dan jangan lupa kalian cantumkan sumbernya untuk mempertanggungjawabkan kebenarannya!
Jawaban bisa dikirim ke WA

Penutup: Itulah lima pertempuran mempertahankan kemerdekaan paling sengit di Indonesia. Para pejuang dan juga pasukan militer Indonesia berjuang hingga tetes darah terakhir. Alasannya hanyalah untuk membuat Indonesia diakui dunia sebagai negara yang berdaulat. Negara yang saat ini kita tinggali dengan aman dan dama
Baca juga

Tags :