Dongeng Bulan dan Bintang yang Kesepian
Dongeng Bulan dan Bintang yang Kesepian - Di langit malam yang luas dan sunyi, hiduplah Bulan dan jutaan Bintang. Setiap malam, mereka menerangi dunia dari kejauhan. Namun siapa sangka, meskipun tampak bersinar dan bahagia, Bulan ternyata merasa sangat kesepian.
Bulan tinggal sendirian, melayang anggun di langit malam, memantulkan cahaya dari Matahari. Sementara itu, para Bintang saling bercanda dan bersinar bersama dalam kelompok - kelompok kecil yang gemerlapan.
Mereka tertawa, bernyanyi, dan kadang-kadang bahkan membuat bentuk-bentuk lucu seperti binatang atau wajah manusia di langit.
Bulan sering memperhatikan mereka dari kejauhan.
“Aku ingin ikut bermain dengan mereka,” gumam Bulan. “Tapi kenapa mereka tak pernah mengajakku?”
Sebenarnya, para Bintang bukannya tidak menyukai Bulan. Mereka justru sangat mengagumi Bulan karena cahayanya yang lembut dan ketenangannya yang memesona.
Namun, mereka berpikir Bulan terlalu agung dan serius untuk diajak bermain. Mereka takut mengganggunya.
Suatu malam, Bintang Kecil yang baru lahir dan belum tahu banyak aturan di langit, melihat Bulan duduk termenung. Ia pun melesat mendekat.
“Hai, Bulan!” sapa Bintang Kecil dengan ceria.
Bulan terkejut, tapi ia senang. “Hai, Bintang Kecil. Apa kamu tidak takut padaku seperti bintang-bintang lainnya?”
“Takut? Kenapa harus takut? Kamu indah sekali! Aku ingin bermain bersamamu,” kata Bintang Kecil sambil berputar-putar mengelilingi Bulan.
Bulan tertawa, sebuah suara yang belum pernah terdengar selama berabad-abad di langit malam. Cahayanya pun menjadi lebih lembut dan hangat malam itu.
Melihat Bulan dan Bintang Kecil bermain bersama, bintang-bintang lain mulai penasaran. Mereka pelan-pelan mendekat.
“Apa boleh kami ikut bermain?” tanya salah satu Bintang Tua.
“Tentu saja!” jawab Bulan dengan senyum paling cerah yang pernah ia pancarkan. “Aku sudah lama ingin bermain dengan kalian.”
Malam itu, langit menjadi panggung pertunjukan cahaya yang luar biasa. Bulan dan para Bintang menari bersama, membentuk pola-pola indah yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Mereka membuat hujan meteor kecil sebagai pesta kembang api, dan menuliskan kata-kata dengan cahaya untuk dunia di bawah.
Manusia yang melihat ke langit malam malam itu terkagum-kagum. Mereka berkata, “Lihat! Langit sedang bahagia!”
Sejak malam itu, Bulan tak lagi kesepian. Ia dan para Bintang menjadi sahabat sejati. Mereka tetap memiliki peran masing-masing Bulan tetap setia memantulkan cahaya Matahari, dan Bintang tetap bersinar dengan cahayanya sendiri tetapi kini mereka saling menyapa, bercanda, dan berbagi cerita setiap malam.
Bintang Kecil pun menjadi pahlawan kecil di antara para Bintang, karena dialah yang pertama kali mendekati Bulan dan memecahkan kesalahpahaman yang telah lama membuat Bulan merasa terasing.
Dan langit malam? Ia tak pernah lagi sama. Ia menjadi tempat yang penuh tawa, cerita, dan cahaya kebersamaan.
Pesan Moral
Jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilannya. Kadang, orang yang terlihat paling kuat dan bersinar pun bisa merasa kesepian. Juga, jangan takut untuk memulai pertemanan. Sebuah langkah kecil bisa membawa kebahagiaan besar bagi banyak hati.
Tags : B. Indonesia Dongeng